Kamis, 28 Juli 2022

Ini 175 Sifat Orang Gayo, Terungkap dalam Bincang Budaya Pusat Kajian Kebudayaan Gayo

Laporan Fikar W Eda I Jakarta SERAMBINEWS.COM,JAKARTA - Pusat Kajian Kebudayaan Gayo bekerja sama dengan Mahara Publishing menggelar Bincang Budaya, membahas tentang 175 sifat orang Gayo. Bincang Budaya diselenggarakan secara virtual, Senin (28/3/2022) menghadirkan pembicara Kamaruddin, penulis buku "Jirim Jisim: Aneka Sifat Manusia dalam Perspektif Gayo.' "Bincang Budaya ini merupakan kegiatan perdana tahun ini. Pusat Kajian Kebudayaan Gayo berdiri tahun 2004 dan dinotariskan tahun 2006. 2006-2021 dikelola alm. Pak Isma Tantawi. Ada dua pengurus yang sudah berpulang ke rahmatullah: Prof. H. Muhammad Daud, S.H. dan Drs. Isma Tantawi, M.A. Karenanya, pusat kajian ini coba direstrukrisasi," kata pendiri sekaligus Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni, saat mengantarkan Bincang Budaya tersebut. Acara tersebut diikuti berbagai kalangan, birokrat,seniman dan pemerhati budaya. Dalam paparannya, Kamarudin, menjelaskan, jirim adalah segala hal yang berkaitan dengan tingkah laku, tindak tanduk atau gerak gerik. Sementara, jisim berarti mimik atau ekspresi wajah yang menggambarkan perasaan hati seseorang atau bentuk komunikasi nonverbal. "Dalam istilah Gayo disebut sirem. Misalnya, gere jeroh sirem me atau metuh sirem me. Jirim jisim juga dikenal dengan istilah begi, perange, fiil, perasat, unang, dan pel-oh," sebut penyusun TTS Gayo tersebut. Apa saja 175 sifat yang melekat dalam diri orang Gayo tersebut, inilah rinciannya. 1. Mu Tape Ikot /Mu Pemeliten (pandai menyimpan rahasia) 2. Gemasih (pemurah) 3. Setie (loyal) 4. Betul Letep (tidak pandai berneko beko) 5. Kemangan (pemalu) 6. Lomes (bermulus manis) 7. Peturut (memperhitungkan kebaikan) 8. Bung (tega) 9. Jengkat (sombong) 10. Ko-eh (punya niat buruk) 11. Napek (tidak mampu memegang amanah) 12. Tema-ah/Tamak/jekopen (rakus) 13. Loba ( rakus namun tidak di dukung oleh kemampuan cukup) 14. Rie (ria) 15. Rampus (anggap sepele) 16. Jis (tidak menghargai) 17. Petukel (labu) bermakna membanggakan diri 18. Gah Gernang (Deret Pedet Was Mu Luang) (ucapan dan kenyataan berbeda) 19. Tipak dagu (tidak menghargai karya/kebaikan orang lain) 20. Jurah Siku (memberi untuk mengaharapkan imbalan) 21. Angukni Itik Boh Lemu (tindakan untuk menyenangkan sesaat) 22. Gegeben (ceroboh) 23. Tengkap Asap (mengambil keputusan sepihak) 24. Lidem (lebay/mencari perhatian orang lain) 25. Pekacang (bersandiwara untuk berbohong) 26. Pepumun (suka mengambil harta orang lain) 27. Gedok Ni Senuk (mampu mensiasati masalah) 28. Porak Taingkurik (sesaat) 29. Bening Lokot (turah jontok baro mugemot) (tidak memiliki inisiatif) 30. Jolok Bengkon (memperkeruh suasana) ) 31. Merke (pemalas) 32. Pegeson (pengecut) 33. Pesalah (suka merajut namun dalam waktu yg tidak lama) 34. Jomeng (merajuk hingga sampai seumur hidup) 35. Ukang/Dangkalan (suka membantah tidak mendengarkan nasihat) 36. Bebetulen (kaku/tidak pandai bercanda) 37. Duyus (akalni jema gere siet akal dirie gere temus) (tidak memiliki inisiatif dan menerima saran orang lain) 38. Belahni uluh (tatang si atas lengat si tuyuh) (penjilat dan mengorbankan orang lain untuk kepentinganya) 39. Semayang (penyayang) 40. Tekabur (takabur) 41. Kekocahan (suka pamer) 42. Retak Tiris (menyia nyiakn harta) 43. Ukur Banga (si patut kin nise nge kin jema) (sial dan lamban) 44. Tungang (tidak memperhitungkan resiko) 45. Sintak sedengak (berbicara keras dan kasar) 46. Bojor (blak-blakan) 47. Cecor (pandai/lihai berbicara) 48. Bingit (kejam) 49. Bicer (agresif) 50. Ojom/Coco (suka bertindak mendahului) 51. Anakni Ruk (tidak memiliki pendirian) 52. Cemburu Ngang (pecemburu) 53. Unung Unung (kusi kesip kone manung) (ikut ikutan) 54. Ilet (curang) 55. Timun Gedok (ke timang betul nguken mupolok) (mempertahankan sikap walaupun salah) 56. Umping/Semping (sensitif) 57. Bebutuhen/Jejotongen (arogan) 58. Pebengis (pemarah) 59. Mamuk Ilang Put (suka mengorek-ngorek permasalah diantara dua orang yang sedang bersengketa) 60. Kucing Mah Uwak/Pejalu (mengadu domba) 61. Nesu Neges (genap gere genap pues gere pues) (serakah) 62. Terjah (kasar) 64. Tangak (bersikap tinggi) 65. Tonga (selalu mencari masalah) 66. Keliling (di tinjau dari segala aspek perbuatanya lebih ke arah yang tidak membawa manfaat) 67. Juge (kumpulan dari sifat terjah, empah, tangak, tongah, tonga dan keliling) 68. Jih (dapat di atur oleh orang lain) 69. Lengek Jampuk (berjiwa seni) 70. Cerel (mentel) 71. Setie (setia) 72. Mersik ( berpendirian kokoh) 73. Bidik ( cepat dan cekatan) 74. Lisik (rajin/militan) 75. Suket Kuah Nile Usi ( ) 76. Teger Isang (tidak bisa dinasihati) 77. Teger Porol (berani, pantang menyerah) 78. Perancut (hampir semua sifat buruk terdapat dalam dirinya) 79. Kurik Pedatas (Ngeke Jemur Nicingi Alas) (berbuat onar dan suka menodai kampung sendiri) 80. Cekeng (tidak membiarkan orang lain melakukan kesalahan) 81. Okeng (pemarah dan suka tindak kasar) 82. Tue Lengkues (makin tue makin beges) (makin tua makin jadi) 83. Tue ni Rom (makin tua makin sadar diri) 84. Pekerana (mengolok olok kelemahan dan kekurangan orang lain) 85. Bebel (masa bodo, cuek) 86. Menye (manja) 87. Parang Munuk (len berarap len bekuduk) (bermuka dua) 88. Kapok Berok (mencampuri urusan orang lain) 89. Mano kemang ujung (membesar besarkan masalah) 90. Sintak Repek (mudah berbicara kasar) 91. Keramil Dodoh (berusaha di perantauan membangun di negeri sendiri) 92. Keloang Gerbang (dikala berusaha rukun dan kompak namun setelah berhasil bercerai berai) 93. Anak ni Re (hubungan antara anak dengan anak yang lain dalam satu keluarga sangat kompak) 94. Anakni Legen (anak yang selalu membuat sulit orang tuanya) 95. Anakni Terbil (seorang anak yang selalu menyakiti orang lain bila lepas dari pantauan ayah/ibunya 96. Anakni Kite (anak yang dapat dijadikan sandaran dihari tua, namun setelah orang tuanya meningal hubungan mereka jadi retak dan bercerai berai) 97. Titok Legen (sa demu kin lewen) (selalu mendapat musuh) 98. Sompong Segapa (menggagalkan usaha orng lain) 99. Angun Para (tidak mengejar waktu) 100. Lemang (suka berbicara nakal) 101. Dedawan Lipet (len beroas len bederet) (licik) 102. Rerang mu garui tetuke (ber prasangka buruk) 103. Lenge Tuang Buluh (tidak dapat di tebak) 104. Ngengilen (ngeyel) 105. Asam Kuncir (lemak iawah lungi ibibir) (bermulut manis) 106. Nitung Koro Ari Atan Koro( melihat kesalahan orang lain lupa akan kesalahan sendiri) 107. Kemel Kemoh(malu-malu tapi mau) 108. Si Tunging Buyung (mengumbar rahasia sendiri) 109. Jejok Ines (ulu tungkuk mata cules) (berbicara tidak menatap mata lawan bicara) 110. Sompong Ungak ( suka memotong pembicaraan) 111. Kaming Ujung Mungkur (bio ngeltis tegu nyentur) (jika dijadikan atasan menyakiti bawahan, jika dijadikan bawahan berupaya menjatuhkan atasan) 112. Kude Langsat (patah ejer gere mengen manat) (melanggar amanah) 113. Tuen Petimah (berjiwa lembut dan penyabar) 114. Tejem Kemili (tejem ku jema tumpul ku diri) (tidak ber prilaku adil) 115. Tejem Lopah (memangan ku tuyuh tejem semelah, nuruhen cerdik ku si gere pane, nuruhen Teger ku si lemah) (kuat dan berani jika berhadapan dengan orang yang lemah) 116. Lengkung Paruk (menyelipkan kepentingen individu maupu kelompok dalam kepentingan umum) 117. Gedok ni Besi (seseorang yang terjebak dalam perbuatan salah namun dapat di kembalikan ke jalan yang benar setelah di nasihati) 118. Bengkuang gewat (menyampaikan kehendak tidak secara langsung atau blak blakan akan tetapi secara halus dan penuh kesopanan) 119. Lulus Jarum Lepas Keri (memiliki strategi) 120. Kucing Meor/Si Mirah Mata ( lelaki yang suka selingkuh) 121. Tasak Matah (suka melakukan perbuatan baik juga suka melakukan perbutan buruk) 122. Tukang Serit (memperumit masalah) 123. Pancing/pejile (cepat jijik dengan hal sedikit kotor) 124. Pecogah(pembohong) 125. Lelih (lebay) 126. Tulok Wan Upuh Kerung (membuat fitnah tersebunyi) 127. Osop Nengel buh Ceras (menghilangkan budi baik orang lain) 128. Sene Bubak (bercanda/guyonan tidak terukur dan teratur) 129. Sene Bube (bercanda/guyonan secara terukur dan teratur) 130. Gere Puter Tanuk Puter kemiring(nekat, kata pepatah: tak ada rotan akarpun jadi 131. Soro Gadung (bertindak tanpa perencanaan yang matang) 132. Edang Sile Leming Silu(jika berurusan dengan hasil bersemangat, sewaktu berjung menghindar) 133. Tempuh Opop (setiap bekerja harus di bantu oleh orang lain) 134. Mutihni Salak (pencitraan) 135. Pacah (lasak) 136. Nangka ipenenangka (melangkahi ucapan sendiri) 137. Jago Lipet (piawai membolak balikkan fakta) 138. Nyurung ku Lah (menjerumuskan orang lain) 139. Si Rantol Awis (gemar berpindah-pindah tempat tinggal) 140. Salah One (merajuk tanpa diketaui sebab yang pasti) 141. Pat Dedol (tindakanya selalu atas perintah orang lain) 142. Lemek Lemek Bau (pura pura baik) 143. Loh (orang gayo yang bekerja sama dengan penjajah dan menindas negeri/bangsanya sendiri) 144. Tulok Jeram Doa Seliut (membelokkan pembicaraan orang lain untuk tujuan tertentu) 145. Lekat Kukut Lekat Sawit (seseorang yang ingin memiliki sesuatu dengan memberi syarat tertentu) 146. Ara Tikik Nome Ruhul (menyia-nyiakan waktu) 147. Ringen Tulen (gampang diperintahkan) 148. Berat Tulen/Beret Tunun (susah diperintahkan) 149. Petiro (suka meminta-minta) 150. Cang belalang (mate gasing jelas utang) (hanya sebatas kepentingan diri) 151. Blanca (tidak bisa di atur "sifat ini untuk anak laki laki yang masih berusia remaja) 152. Napsi-Napsi (individualisme) 153. Mice (tidak ber prilaku bersih) 154. Nipe Roa Ulu (ber kepribadian ganda) 155. Ngawah (berbicara hasil dikala masih berjuang) 156. Anak ni Gerantung (anak yang masih memiliki ketergantungan dengan orang tuanya padahal telah menikah) 157. Anak Nangka (anak yang tidak kompak dalam satu keluarga) 158. Koro Beruksah (Iyo Gere Belup Soboh Gere Beluah) (ber prilaku liar dalam kehidupan sehari-hari) 160. Cecah Kelaping (bualan kosong/banyak bicara) 161. Mecahni Time (suka menjadi pemimicu masalah) 162. Rengang Orot (bertindak ragu ragu) 163. Cempanir (memamerkan usaha atau milik orang lain) 164. Si Runtuh Agih (tukang rusak/perusak) 165. Serbe Gorak (bekerja asal jadi) 166. Renggali Ijo (wanita perebut suami orang lain) 167. Girang Tali (jago kandang) 168. Girang pelulut (jarak girang nge dekat lemut) (berani : hanya di belakang lawan) 169. Mu Kekanakan (kekanak kanakan) 170. Cerdik (mampu merubah tantangan menjadi peluang) 171. Beberen (gampang nangis) 172. Adil (menempatkan segala sesuatu sesuai kebutuhan) 173. Kasih (memiliki kedekatan emosional dengan orang lain) 174. Benar (berbicara dan bertindak selalu sesuai peraturan) 175. Suci (tulus, jiewanya tidak terkontaminasi oleh hal hal buruk).(*) Sumber: https://aceh.tribunnews.com/2022/03/31/ini-175-sifat-orang-gayo-yang-mengekspresikan-perasaan-hati-terungkap-dalam-bincang-budaya