Minggu, 25 Maret 2012

Buku 'Tutur Gayo' Segera Terbit dan Dijual Rp. 35. 000

Jakarta | Lintas Gayo – Tak lama lagi, buku “Tutur Gayo” segera diterbitkan. Buku ini berisi tentang pengertian, faktor sosio-kultural munculnya, klasifikasi, pembagian, fungsi, kurangnnya penggunaan, dan adanya bentuk (variasi) tutur baru. Sebab, dalam perkembangan kekinian masyarakat Gayo, tutur kurang dikenal. Bahkan, ada kecenderungan mulai ditinggalkan. “InsyaAllah, akhir bulan ini atau awal April sudah terbit,” kata penulisnya, Yusradi Usman al-Gayoni di Jakarta, Jum’at (23/3/2012).

Namun, kata Yusradi melanjutkan, ada perubahan judul, dari Ekspresi Tutur Gayo jadi Tutur Gayo. Perubahan itu tidak terlepas dari masukan pembaca Lintas Gayo (LG). Dari 50 orang yang disounding-nya, ada 7 orang yang bersedia membantu dan sudah mengirimkan partisifasi donasinya. “Di total-total, alhamdulillah, ada 4 juta. Melihat dana yang masuk, saya tidak tahu pasti, apakah bisa sampai 1000 eks? Mungkin, 500 eks atau kurang. Berapa pun, insyaAllah, tetap kita terbitkan,” katanya bersemangat.

Terkait harga buku itu, Yusradi, mengatakan, akan dijual Rp. 35.000/buku. Hasil penjualan buku tersebut, sambungnya, nantinya akan dipakai untuk menutupi kekurangan dana percetakan. Disamping itu, digunakan buat dana penelitian, pengumpulan bahan-bahan, dan dana awal percetakan buku-buku selanjutnya. Termasuk, dari penulis Gayo lainnya.

Soalnya, ungkapnya lagi, ada satu buku lagi yang sudah rampung ditulisnya. Dan, dua lagi mau rampung. Salah satunya, Kamus Istilah Tutur Gayo (sudah 70%). Akibatnya, kegiatan ini tetap bisa berjalan. Dan, bisa dilakukan secara berkelanjutan. “Kalau biografi pak Moese alm, ‘sudah aman.’ Karena, dana percetakannya sudah dihandle keluarga di Takengon,” ungkapnya. Selanjutnya, sambungnya, penjualan dan pendistribusiannya akan dibantu LG/Forum (For) Lintas Gayo di masing-masing daerah. Atau, langsung ke Reseach Center for Gayo.

“Sebagai ucapan terima kasih, saya akan menyurati donatur melalui RCfG, merincikan donatur dan besaran donasinya, serta menyertakan (mengirimkan) buku tadi. Juga, menjelaskan sejarah RCfG dan kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilakukan RCfG ke depan. Masalahnya, lebih ke persoalan trust (kepercayaan). Ini mesti kita jaga,” sebutnya (Sastra).

Sumber: Media Online Lintas Gayo (24 Maret 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar