Oleh: Yusradi Usman Al-Gayoni*
(Majalah Bulanan Lentayon Suara Negeri Seribu Bukit Edisi V Thn III 2009)
Tidak-kah kita sadar?
Kita mengaku pewaris negeri ini
Tapi kita memberangus warisan terdahulu
Kita mengaku sebagai anak negeri
Tapi kita tak tahu apa-apa
Tidak-kah kita sadar?
Kita juga punya masa lalu
Tapi kita tak pernah menelususi-nya
Masa lalu kita hilang
Tapi kita membiarkannya
Tidak-kah kita sadar?
Kita punya cerita masa lalu
Tapi masih dalam suhuf-suhuf yang tersebar
Kita punya kekeberen
Terakhir, semua berakhir jadi kekeberen
Tidak-kah kita sadar?
Kita tahu kekurangan kita
Tapi kita tak pernah mau belajar
Kita punya kelebihan
Tapi kita asik bergelimang di dalamnya
Kita tahu
Tapi tak tahu
Karena memang kita tak mau tahu
Kita punya hati
Tapi tak bernurani
Karena memang kita tak punya nurani
* Takengon, 8 Maret 2008 (15.58)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar